kambing kacang

Kambing kacang merupakan kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. ini Ras unggul yang memiliki badannya kecil.

Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter, Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berrambut lurus dan pendek.

Di Jawa, kambing ini di sebut kambing Jawa. Kambing kacang tidak memiliki garis keturunan yang khusus karena sebagian besar sistem perkawinannya terjadi di lingkungan yang  lapang.

CIRI – CIRI KAMBING KACANG :


kambing etawa

Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, jenis kambing yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.

CIRI – CIRI KAMBING ETAWA :


kambing boer

Asalnya dari Afrika Selatan dan telah menjadi hewan ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata “Boer” memiliki arti petani. Kambing boer merupakan kambing pedaging karena pertumbuhannya sangat cepat.

Kambing ini mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan sehingga tidak mudah terserang penyakit dan dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput.

Hewan ini lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.

CIRI – CIRI KAMBING BOER :

Memiliki postur tubuh yang kokoh dan kuat. Juga memiliki Pundak yang luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot.

pertumbuhannya seperti jantan, tetapi kalau di amati betina ini sangat feminine karena kepala dan leher ramping juga mempunyai sifat yang  sangat jinak, tidak banyak berulah. masa kehamilan kambing boer betina selama 5 bulan dan mampu melahirkan tiga kali dalam dua tahun.


KAMBING SAANEN

Kambing ini dari lembah Saanen, Swiss bagian barat. Ini salah satu jenis kambing penghasil susu kambing yang terkenal.

Kambing ini sulit berkembang di wilayah tropis karena peka terhadap matahari. Akhirnya jenis kambing ini di Indonesia disilangkan dengan jenis kambing yang lebih resisten dalam lingkungan yang  bercuaca tropis dan tetap diberi nama kambing saanen, antara lain dengan kambing peranakan etawa.

Ciri-ciri kambing saanen adalah :


DOMBA EKOR TIPIS/DOMBA GEMBEL 

Domba ini dikenal sebagai domba lokal asli Indonesia dan sering disebut oleh masyarakat sebagai Domba Gembel. Perkembangan domba ini juga dirasa cukup pesat, yang awalnya hanya berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat kini sudah berkembang di seluruh Indonesia. 

Hewan yang satu ini cederung memiliki perawakan yang relatif kecil, dengan bobot domba jantan berkisar 30 – 40 kg per ekor, sedangkan betina hanya mencapai 15 – 20 kg. Domba jantan memiliki tanduk yang melingkar, sedangkan betina tidak memiliki tanduk. Pada ekor juga menunjukan adanya lemak, memilliki telinga yang berikuran medium dengan posisi mengantung.

Banyak masyakat memanfaatkan domba gembel ini untuk diambil dagingnya, karena memang daging yang dihasilkan cukup banyak. Untuk masa produktifitas juga dinilai cukup cepat dan tinggi, dalam sekali melahirakan domba ini mampu menghasilkan anak kembar 2 – 5 ekor. Selain itu domba gembel juga mudah berdaptasi di daerah tropis.  



DOMBA GIBAS/DOMBA EKOR GEMUK

Perbedaan antara domba ekor tipis dan tebal yakni hanya pada ekor, bulu dan tanduk. Ekor domba ekor tebal cenderung lebih tebal dan gemuk, sedangkan ekor tipis memiliki bentuk yang kecil. Untuk bulunya juga berbeda, domba ekor tebal memiliki bulu lurus cenderung berwarna putih,dan sebaliknya domba ekor tipis memiliki bulu kriting dan tebal serta memiliki tanduk. Untuk domba ekor tebal cenderung tidak memiliki tanduk.